Pada tulisan tentang metaplan, saya memperkenalkan 3 metode berbasis kartu yaitu metode ZOPP, VIPP dan FSC. Saya suka metode/teknik manual. Kenapa? Karena tulisan tangan saya bagus, hahaha….
Apakah VIPP ini berlisensi atawa memiliki hak cipta? Saya kira tidak ya, karena panduan atau modulnya diterbitkan oleh UNICEF dan dipublikasikan secara terbuka, serta bebas diunduh di website PBB (lihat link di bawah). Kalau yang berlisensi biasanya tidak begitu.
Selamat mencoba VIPP buat fasilitator yang baru berkenalan…
Tetaplah menikmati cara manual yang lebih interaktif dan dialogis, untuk para fasilitator lama yang mulai terlalu sering pakai power point dan teknologi komputer, hahaha… Kalau di luar Jawa, sering mati listrik lho, jangan ketergantungan dengan PPT….
***
PENGERTIAN VIPP
Secara gampangnya, VIPP itu metode fasilitasi berbasis kartu yang dapat melibatkan peserta menjadi aktif untuk bersama-sama merumuskan gagasan atau pendapat dan juga kemudian bersama-sama memvisualkannya dalam bentuk poster-poster metaplan (kartu-kartu disusun dalam lembar-lembar kertas plano/flipchart) sehingga dapat menampilkan sebuah informasi secara menarik, padat dan terstruktur. Karena hasilnya dalam bentuk visual, maka sekaligus sudah terdokumentasikan dengan baik.
Wah, itu sih definisi VIPP versi saya. Kalau ingin tahu metode VIPP itu apa silakan saja membaca buku manualnya.
Ini tempat unduh yang gratisnya: manual VIPP.
Penerbitnya lembaga PBB UNICEF yang banyak membantu program non-profit di berbagai Negara untuk isu ibu dan anak. Sudah jadul, tapi masih abadi juga sampai sekarang. Masih dipakai selama puluhan tahun…. Waaaah.
Sedangkan di sini malah harus bayar: manual VIPP juga.
Lha, ini web para fasilitator VIPP yang berada di Malaysia. Kalau kita lihat web para fasilitator metaplan profesional ini ya sama saja toh metaplan itu dengan VIPP. Ya, iyalah karena VIP itu dikembangkan dengan basis metaplan dan filosofi pembelajaran kritis Paulo Freire….
***
PERLENGKAPAN VIPP
Sebagai fasilitator saya tentu saja punya ‘perbekalan’ peralatan sendiri (training kit). Tapi, facilitation kit untuk penggunaan metode VIPP belum pernah punya…. Lha, itu orang Jerman yang pernah bawa ke kantor saya, waduh kotaknya dari bahan apa ya, saya lupa nanya…. Tapi kesannya berat….
Ini fotonya…. Saya ambil dari web para fasilitator VIPP. Web tersebut juga menyebutkan alamat web yang menjadi supplier perlengkapan ini di Jerman.
Penggunaan beragam bentuk kartu ini selain membuat menarik, juga harus mempunyai arti. Agar informasi yang divisualkan efektif dan informatif.
***
PERLENGKAPAN METAPLAN ITU MAHAL!!!
Karena biayanya cukup mahal, saya cukup selektif dalam menggunakan perlengkapan dengan anggaran khusus. Apabila forumnya memang bersifat lokakarya atau forum meeting (jaringan, forum multipihak) barangkali bisa saja. Sedangkan untuk pelatihan kebutuhan internal lembaga dan fasilitasi lapangan sebagai kegiatan berlanjut oleh fasilitator lembaga/masyarakat, saya menganjurkan pembuatan kartu dari kertas bekas (dilipat 3, digunting menjadi 3 kartu/kertas). Sedangkan warna-warna untuk membuat visual yang menarik dilakukan dengan menggunakan spidol bermacam warna.
Bentuk awan, elips, bulat, lonjong, bunga, dsb. dibuat saja di atas kertas-kertas yang sudah disusun di atas plano dengan menggunakan spidol aneka warna. Hasilnya lebih menarik dan eksotik!!!
Saya melakukan itu karena harga kartu-kartu metalan yang berbentuk persegi saja mahal, apalagi yang dibuat dengan bermacam bentuk seperti awan, elips, lingkaran, dsb.
Dot stiker berwarna kalau ada di toko, juga mahal. Karena itu lama-lama hilang juga dari toko, yang ada tinggal dot stiker warna putih. Karena itu pekerjaan ‘mewarnai’ dot stiker juga harus dilakukan oleh fasilitator yang dilakukan saat persiapan sesi yang akan menggunakannya.
Kalau tidak ada dot stiker bagaimana? Ya peserta membuatnya secara manual. Membuat dot dengan warna tertentu menggunakan spidol. Misalnya dalam membuat ‘mood-metre’. Contoh penerapan, peserta menandai dengan dot wana hijau untuk ‘mood-metre’ harian, dan dengan warna biru untuk evaluasi akhir. Bisa juga dot dibedakan warnanya untuk menandai peserta perempuan atau laki-laki.
Media untuk menempelkan kartu-kartu membutuhkan papan-papan metaplan yang terbuat dari bahan lunak sehingga kartu bisa ditempelkan dengan menggunakan paku papan (pin boards) atau ruangan yang mempunyai dinding rata cukup banyak (kertas plano/flipchart ditempelkan dengan selotip kertas di dinding sebagai alas penempelan kartu-kartu). Karena berat ‘mengangkut’ papan-papann metaplan bila kegiatan di luar kota, bisa juga diganti dengan menggunakan kain katun polos yang agak tebal, kain ini dipasang dengan tiang kayu dan disemprot dengan lem semprot sehingga kartu-kartu bisa menempel.
***
TEKNIK MENGGUNAKAN KARTU
Sama saja dengan teknik penulisan kartu metaplan, sebaiknya kartu ditulisi dengan huruf capital dua baris (atau mmaksimal 3 baris). Peserta harus diberi contoh menulis kata-kata kunci untuk gagasannya di atas kartu metaplan oleh fasilitator agar hasil penulisan para peserta juga sesuai.
Sedangkan pengolahan kartu-kartu menjadi berbagai bentuk visual yang disebut ‘poster-poster metaplan’ yang dikembangkan berdasarkan jenis informasi yang muncul: apakah alur peristiwa (artinya kartu-kartu disusun berdasarkan timeline), ataukah merupakan gambaran utuh gagasan seluruh peserta dalam ruangan (mind-map), ataukah sejumlah kelompok/kategori informasi tertentu, dsbnya.
Silakan unduh buku berikut ini untuk melihat contoh teknik mengembangkan visualisasi dengan kartu-kartu berbagai bentuk agar informasi dapat disusun secara menarik, sistematis, sederhana namun padat informasi. Serta penggunaan dot stiker itu untuk apa.
Buku “Metaplan Basic Techniques”.
***
SYARAT FASILITATOR VIPP
Sekarang ini merupakan era power point transparan (PPT) sebagai media tayang yang merajai pelatihan maupun lokakarya. Media ini bisa membantu para fasilitator instant (tinggal dibaca saja, hahaha)….
VIPP jelas membutuhkan fasilitator yang mampu mendisain sebuah proses berbasis visual dari setiap tahapannya tergantung tujuan dan keluaran yang diharapkan dari forum. Setiap sesi akan langsung terdokumentasi dalam bentuk visual (poster-poster metaplan). Tata ruang juga direncanakan dan dipersiapkan dengan baik, termasuk penggunaan alat dan bahan di setiap tahap….
Syarat fasilitator VIPP ya jelas harus mumpuni, baik secara individu maupun tim karena setiap kegiatan dirancang berbeda sesuai kebutuhan, tujuan dan keluaran yang diharapkan. Selain itu, juga dirancang sedemikian rupa agar menjadi peristiwa yang berarti sekaligus ‘fun’…. Tidak ada pengulangan atau rutinitas dalam kerja fasilitasi VIPP. Selalu harus dikreasikan yang baru untuk keberhasilan kegiatan ini.
***
PRODUK VIPP
Salah satu produk VIPP adalah laporan pertemuan yang dibuat secara visual dengan cara memfoto hasil-hasil visual setiap sesi. Penuh warna! Serta otentik! Tidak bisa mengada-ada karena hasil kesepakatan dalam pertemuan terekam pada saat itu juga dan ditulis oleh peserta sendiri.
Poster-poster Metaplan yang juga merupakan produk diskusi VIPP ini satu per satu difoto untuk dimasukkan ke dalam laporan. Poster-poster ini sebagai (output sesi) digabugkan dengan dengan foto-foto ekspresif dari peserta yang aktif dan menggambarkan proses diskusi yang berjalan untuk menghasilkan Poster Metaplan yang bersangkutan. Jadilah laporan proses dan hasil yang visual….
Setiap peserta pun akan senang sekali memiliki laporan ini karena seperti melihat album foto kenangan dalam sebuah kegiatan yang berarti dalam pekerjaannya.
Selain laporan tercetak, dokumentasi dalam bentuk video pun jadi menarik untuk dibuat bila forumnya interaktif dan media visualnya charming….
Sepuluh atau duapuluh tahun kemudian, Anda bisa melihat dalam foto kegiatan tersebut Anda dan kolega baik Anda nampak muda dan ‘kurus’ dibandingkan sekarang, hahaha.
***